Senin, 11 Juli 2011

Bandara Supadio Pontianak Ditutup Hingga 19.00 WIB Lia Harahap - detikNews

Jakarta - Hingga saat ini PT Angkasa Pura II masih menutup Bandara Supadio, Pontianak, untuk mengevakuasi pesawat Lion Air JT 712 yang tergelincir pagi tadi. Bandara ini rencananya akan ditutup hingga pukul 19.00 WIB.

"Untuk bandara sampai saat ini masih kita tutup sampai pukul 19.00 WIB," ujar Kepala Operasional Bandara Supadio Pontianak Irma Dani, kepada detikcom, Selasa (2/11/2010).

Pesawat naas tersebut, lanjut Irma, masih berada di area RESA (Runway End Safety Area), tempat di mana pesawat tersebut tergelincir. Pesawat belum dievakuasi karena masih menunggu beberapa peralatan yang dikirim dari Jakarta.

"Alat yang kita punya di sini sangat terbatas untuk mengangkut pesawat tersebut. Maka itu kita meminta bantuan dari Jakarta dan saat ini alat-alat itu sedang dalam perjalanan dari Jakarta, mungkin sekitar pukul 18.00 WIB akan tiba," jelasnya.

Dengan alat yang terbatas tersebut, lanjut Irma, petugasnya hanya mampu mengeluarkan avtur yang masih tersisa di pesawat. Sedangkan untuk mengeluarkan main gear (ban belakang pesawat) yang terbenam ke dalam tanah gambut dan mengangkat badan pesawat dibutuhkan alat khusus.

"Kita baru mengeluarkan avturnya saja, kita juga butuh alas yang nantinya bisa membawa badan pesawat itu dari pinggir landasan," imbuh Irma.

Irma berjanji setelah dibuka, Bandara Supadio siap melayani semua penerbangan yang sempat tertunda karena insiden ini.
"Kita akan siap melayani sampai malam," tegasnya.

Sebelumnya pesawat Lion Air take off dari Jakarta pagi tadi. Pesawat yang membawa penumpang 169 orang dan 6 kru ini tergelincir. Seluruh penumpang dan kru dipastikan selamat.

Peristiwa ini terjadi pukul 11.25 WIB. Komite Nasional Keselamatan Transdportasi (KNKT) akan memberangkatkan 3 investigator ke Pontianak untuk menyelidiki penyebab pasti tergelincirnya pesawat Lion Air.

(lia/vit)

Minggu, 10 Juli 2011

Kecelakaan Kereta Api di India, 35 Orang Tewas 100 Luka-luka Anwar Khumaini - detikNews

New Delhi - Sedikitnya 35 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka dalam kecelakaan kereta api yang terjadi di India bagian utara. Kecelakaan ini terjadi akibat roda kereta keluar dari rel. Saat ini, tim SAR sedang berupaya untuk menyelamatkan para korban yang masih terjebak di dalam kereta.

"Sedikitnya 35 orang tewas dan 100 luka-luka, saat ini mereka dibawa ke rumah sakit terdekat," kata petugas medis setempat, K.N. Joshi kepada AFP, Minggu (10/7/2011).

Menurut Joshi, sebagian korban masih berada di dalam kereta. "Beberapa orang masih ada di dalam bongkahan kereta," tuturnya.

India merupakan negara yang sering mengalami kecelakaan lalu lintas, termasuk kereta api. Pada Agustus tahun lalu, kecelakaan kereta juga terjadi di negeri yang penduduknya lebih dari satu miliar ini. Korban tewas pada saat itu mencapai 61 orang. Terakhir pada Kamis (7/7/2011). Sebuah kereta api menabrak sebuah bus yang mengangkut orang-orang yang baru menghadiri pesta pernikahan di India utara. Sebanyak 33 orang tewas dalam peristiwa tragis tersebut.


(anw/fiq)

Hiii! 10 Mayat Tanpa Kepala Ditemukan Ditumpuk di Truk Suci Dian Firani - detikNews

Torreon - Polisi Meksiko menemukan 10 mayat tanpa kepala di sebelah utara kota Torreon, Sabtu (9/7/2011). Sepuluh mayat tanpa kepala itu terdiri dari 7 pria dan 3 wanita yang ditemukan di belakang sebuah truk pikap yang ditinggalkan.

"Hanya 1 kepala milik seorang wanita yang berhasil ditemukan di atap truk," kata Kepala Polisi Meksiko, Guillermo Flores, seperti dilansir AFP.
Truk pikap tersebut diparkir di jalan raya sekitar Torreon, yaitu kota di mana 2 jalan raya utama menuju utara ke Amerika Serikat bertemu.

Korban ternyata telah dieksekusi beberapa hari lalu di sejumlah lokasi berbeda, dan mayat mereka ditumpuk di sebuah truk pikap yang ditinggalkan. "Ini upaya menyebarkan teror di antara penduduk Torreon," kata polisi kota setempat dalam pernyataannya.

Polisi belum menyatakan tersangka aksi sadis tersebut, namun negara bagian Coahuila, di mana Torreon berada, adalah medan peperangan dua kartel narkoba paling kuat di Mexico, yakni Zetas, yang didirikan oleh mantan pasukan khusus militer Meksiko dan kartel Pacific, yang dikepalai oleh Joaquin "Chapo" (si kerdil) Guzman.

Mayat-mayat tanpa kepala itu ditemukan beberapa jam setelah 20 orang dibunuh Jumat lalu, ketika pria bersenjata menyerang sebuah bar lokal di sebelah utara kota Monterrey, kota terpenting ketiga di Meksiko.

Penyerang, yang tiba dalam dua truk pikap dan sebuah mobil, menyerang sebuah bar di Monterrey yang sedang sibuk dengan kehidupan malam. Secara membabi buta mereka menembaki para pengunjung. Sementara itu, 11 orang juga ditembak mati pada Jumat siang di Chalco, sebuah kota di pinggiran Kota Meksiko.

Meksiko telah diguncang oleh aksi kriminal besar-besaran dalam beberapa hari terakhir, dengan 37.000 orang mati dalam peperangan antara dua kartel narkoba yang bersaing dan di antara penjual serta pasukan keamanan sejak 2006, ketika pemerintah meluncurkan tindakan kekerasan militer.


(lrn/lrn)

Anwar Ibrahim Melayat Demonstran yang Tewas Kemarin Suci Dian Firani - detikNews

Kuala Lumpur - Demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Kuala Lumpur, menurut media Partai Keadilan Rakyat, telah menewaskan Baharuddin Ahmad (59). Hari ini pemimpin oposisi yang juga capres dari Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, melayat ke rumah duka dan akan menghadiri pemakaman Baharuddin.

"Dari Hospital - dgn Azizah (istri Anwar-red) ke rumah jenazah Allhyrhm Baharudin AU 3 Keramat (alamat rumah duka-red). Terkurban semlm. Alfatihah," tulisnya dalam akun twitter @anwaribrahim.

Akibat demonstrasi kemarin, Anwar harus menginap di rumah sakit karena terluka saat terjadi kekacauan setelah polisi melepaskan gas air mata untuk membubarkan para demonstran. Beruntung, Anwar hanya menderita luka ringan.

Keadilan Daily, media partai oposisi, itu menyebut satu orang demonstran 'Bersih 2.0' tewas dalam aksi yang dilakukan di Kuala Lumpur kemarin. Baharuddin Ahmad, 59, dilaporkan tewas setelah terjatuh di perkarangan Kuala Lumpur City Center.

Situs yang diklaim sebagai media alternatif oleh anggota partai oposisi ini, menyebutkan, Baharuddin adalah suami dari Ketua Wanita Keadilan Setiawangsa, Rusni Malan.

"Beliau dikatakan rebah akibat sesak nafas, ketika hambatan pasukan polis yang melepaskan semburan gas pemedih mata ke arah peserta Bersih yang berhimpun di kawasan itu," tulis situs itu dalam Bahasa Melayu.

Kemarin aksi demonstrasi puluhan ribu anggota "Bersih 2.0", yang menuntut pemilu yang adil dan bersih, berakhir rusuh. Laporan terakhir, lebih dari 1600 demonstran ditangkap polisi Malaysia. Para demonstran yang ditangkap di Kuala Lumpur juga termasuk para anggota legislatif yang terkait dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim. Di antara mereka yang ditangkap adalah Abdul Hadi Awang, presiden partai Pan-Malaysia Islamic Party (PAS), partai oposisi terbesar di Malaysia. Ambiga Sreenivasan, pemimpin Bersih, koalisi yang mengorganisir aksi demo tersebut juga telah ditahan polisi.


(lrn/lrn)

'Indonesia Wants Harry Potter' Jadi Trending Topic di Twitter Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Serial terakhir yang mengisahkan penyihir Harry Potter akan berakhir di sekuel ke-7 "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2" sudah pasti tidak akan diputar di Indonesia. Namun, seperti terserang sihir, seruan "Indonesia Wants Harry Potter" menggema di situs jejaring sosial twitter.

Seperti pantuan detikcom, pukul 00.05 WIB, Senin (11/7/2011), "Indonesia Wants Harry Potter" menjadi trending topic. Para penggemar Harry Potter meminta pemerintah untuk segera membawa film dari novel karya JK Rowling tersebut ke Indonesia.

"Dear Menbudpar, Menkominfo, Menkeu. Hanya satu pintaku T.T #INDONESIAWANTSHARRYPOTTER," ujar salah seorang penggemar Haary Potter dengan akun ayungest.

Bahkan seorang penggemar dengan akun bonniwret langsung menyampaikan pesannya tersebut ke salah satu pemain Harry Potter, Emma Watson yang berperan sebagai Hermione Granger.

"@EmWatson please help us Indonesian potterheads to tweet #IndonesiawantsHarryPotter please. we're one big family. thank you," tulisnya.

Film Harry Potter sendiri tidak akan diputar di Indonesia dengan alasan distrubutor film Hollywood distop sementara lantaran diduga melakukan pelanggaran pajak.

Film Harry Potter and the Deathly Hallows II secara perdana telah diputar di Trafalgar Square, London, Inggris pada 7 Juli lalu. Sementara, di Singapura, film yang dibintangi Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan Emma Watson dijadwalkan tayang pada 14 Juli 2011.


(fiq/anw)

KIPP Minta Ketua KPU juga Diperiksa Terkait Surat Palsu MK Muhammad Taufiqqurahman - detikNews

Jakarta - Kinerja Panja Mafia Pemilu dan Mabes Polri yang hanya menungkap satu kasus pemalsuan surat MK belum dapat memenuhi harapan publik untuk membongkar kejahatan demokrasi. Pimpinan KPU harusnya ikut dimintai keterangan terkait pemalsuan surat MK tersebut.

"Panja Mafia Pemilu DPR RI harus didesak untuk memeriksa dan meminta pertanggungjawaban Ketua KPU, sementara publik dapat menuntut Ketua KPU memberi keterangan resmi mengenai kasus tersebut di atas," ujar Koordinator Kajian KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu) Indonesia Girindra Sandino dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (10/7/2011).

Girindra menyebutkan, permintaan pemeriksaan kepada Ketua KPU yaitu Abdul HAfiz Anshary didasarkan pada pasal 7 ayat (1) dan (2) UU No. 22/2007 tentang Penyelenggara Pemilu yang mengatur tugas Ketua KPU. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa Ketua KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota mempunyai tugas untuk memberi keterangan resmi tentang kebijakan dan kegiatan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten Kota.

"Tugasnya juga menandatangani seluruh peraturan dan keputusan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota," terangnya.

Selain itu, Ketua Mahkamah Konstitusi dan 8 Hakim Konstitusi lain tidak dapat ‘cuci tangan’ begitu atas dugaan telah terjadinya peristiwa pidana ‘pemalsuan surat MK’. Terlebih setelah ditahannya juru panggil Mahkamah Konstitusi Mashyuri Hasan.

Girindra juga menyarankan agar Panja Mafia Pemilu DPR RI setelah merampungkan tugasnya, dapat menindaklanjuti dengan Pansus DPR RI tentang Kejahatan Pemilu.

"Untuk mengungkap lebih jauh bentuk-bentuk tindak pidana pemilu, termasuk Pemilu Presiden 2009," kata Girindra.


(fiq/anw)

Ada TKI Disiksa Keluarga Diplomat Arab Saudi di Berlin Eddi Santosa - detikNews

Berlin - Sejak April 2009, Dewi Ratnasari (bukan nama sebenarnya) menjalani hari-harinya bak neraka. Ia diharuskan bekerja 7 hari dalam sepekan, dari pagi hingga tengah malam. Gajinya tak pernah dibayar.

Keluarga diplomat Arab Saudi ini tinggal di sebuah blok apartemen bercat putih biru di ruas Boca Raton Strasse, barat laut Berlin.

Untuk mencapainya, perlu sekitar 1 jam dari stasiun kereta utama Berlin, dengan berganti-ganti kendaraan umum. Bis nomer 139 berhenti tak jauh dari blok rumah susun itu.

Beban fisik dan psikis Dewi semakin berat, sebab selain waktu kerja dengan tuntutan tinggi dan istirahat tidak manusiawi, juga ternyata istri sang diplomat menderita lumpuh, mempunyai 5 orang anak, terdiri 4 perempuan dan 1 laki-laki.

Dewi juga tidur di lantai beralas kasur tipis di kamar anak-anak perempuan, demikian berdasarkan pengakuan Dewi pada organisasi perlindungan pekerja perempuan di Jerman, Ban Ying, yang diperoleh detikcom melalui kontak Miranti Hirschmann, Sabtu (9/7/2011).

Seperti umum dialami TKI, paspor Dewi ditahan. Dia tak dibekali pakaian hangat dan gajinya tak pernah dibayar. Satu-satunya pemberian yang pernah dia terima adalah hadiah Hari Raya lampau sebesar EUR150.

Dewi juga sering menerima siksaan berupa pukulan dengan tongkat atau dengan tangan dan dilarang keluar rumah. Terakhir dia dilempar dengan botol parfum yang melukai kepalanya.

Nasib getir yang dialami seorang warga negara Indonesia di Jerman ini mendapat perhatian di media massa setempat, antara lain Der Spiegel Online dan Deutsche Welle.
(es/es)

Polda Metro Jaya Gerebek Pabrik Sabu di Vila Puncak E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Aparat gabungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya bersama Satuan Narkoba Polres Tangerang menggerebek sebuah pabrik pembuatan sabu-sabu di sebuah vila di Kampung Sukamaju RT 1/11, Desa Tugu Selatan, Cisarua, kawasan Puncak, Bogor. Puluhan kilogram sabu disita di lokasi.

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nugroho Aji saat dikonfirmasi membenarkan kegiatan penggerebekan itu. "Ini merupakan pengembangan dari Polres Tangerang Kota," ujar Nugroho saat dihubungi wartawan, Minggu (10/7/2011).

Nugroho mengatakan, petugas telah mengamankan 4 tersangka dalam kasus tersebut. Saat ditanya berapa barang bukti yang disita di lokasi, Nugroho enggan berkomentar lebih banyak.

"Sabar ya, anggota masih melakukan pendataan. Besok akan dirilis oleh Kapolda Metro Jaya (Irjen Untung S Radjab)," ujar dia.

Sementara itu, Kapolres Tangerang Kota Kombes Tavip Yulianto mengatakan, pengungkapan pabrik tersebut merupakan pengembangan dari 4 tersangka.

"Keempat tersangka ini kami tangkap saat melakukan razia di Tangerang," kata Tavip.

Tavip mengatakan, razia yang digelar pada Sabtu (9/7/2011) malam kemarin, petugas menemukan sejumlah sabu dan ekstasi dari dalam mobil yang ditumpangi keempat tersangka. Dari hasil pengembangan, petugas mendapatkan informasi pabrik pengolahan sabu para tersangka yang ternyata diolah di sebuah pabrik rumahan.

"Setelah dikembangkan, pabriknya ada di vila di Bogor," kata dia.

Tavip menyampaikan, pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut. Pihaknya juga masih menyelidiki jaringan dari pengedar tersebut.

(mei/anw)

Rendahnya Kinerja Menteri Akibat Agenda Kerja Tidak Fokus

Jakarta - Rendahnya kinerja kementerian berdasar evaluasi dari tim Unit Kerja bidang Pengawasan dan Penegendalian Pembangunan (UKP4), dinilai oleh Pakar Hukum Todung Mulya Lubis sebagai akibat dari tidak fokusnya agenda kerja di tiap kementerian. Menurutnya menteri-menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II saat ini susah untuk memisahkan antara kepentingan partai dan kepentingan pemerintah.

"Pertanyaannya, menteri-menteri ini kerjanya apa? Kalau UKP4 mengatakan 50 persen tidak melakukan kerjanya, saya tidak terkejut sama sekali, karena agendanya tidak fokus. Terbelah menjadi agenda parpol dan agenda pemerintah," tegas advokat senior ini, Minggu (10/7/2011).

Todung juga menilai kepemimpinan SBY ini sangat lemah, dan ini mengakibatkan banyaknya kementerian yang tidak bekerja secara maksimal. Menurut Todung, seharusnya SBY bisa melakukan sebuah tindakan dan perubahan drastis untuk mengatasi masalah ini.

"Ini menuntut tindakan drastis dari Presiden. Kalau memang menteri-menetrinya tidak perform, tidak memenuhi target, tidak ada salahnya mengganti menteri dengan menteri yang lebih cakap. Karena ini bukan soal jatah-jatahan," ujarnya.

SBY seharusnya memilih untuk membentuk sebuah kabinet yang solid. Bukan kabinet yang hanya mengakomodasi anggota koalisi, dan akhirnya menghasilkan sebuah kabinet yang setengah-setengah.

"SBY punya hak membuat kabinet yangg punya komitmen, bukan kabinet yang setengah-setengah. Menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat, bukan bagi-bagi jatah pada anggota koalisi," tuturnya.

Menurut Todung, SBY masih punya 3 tahun untuk maju ke depan dan memperbaiki semuanya sebelum 2014. Tahun-tahun ini merupakan tahun yang mentukan bagi SBY. Jika tidak berhasil maka SBY akan selamanya dikenang sebagai pemimpin yang gagal.

(anw/anw) 
Detik.com

Istana Belum Akan Laporkan 'Staf Khusus Presiden' ke Polisi

Jakarta - Pihak Istana Kepresidenan mengaku belum akan melaporkan orang-orang yang mengaku Staf Khusus Presiden untuk dipakai sebagai modus penipuan terhadap para korban. Istana mendorong para korban untuk melapor kepada polisi.

"Ini harus ada yang memberi testimoni. Kalau tidak ada korban yang memberi testimoni atau melaporkan secara langsung, sulit bagi kita untuk melaporkan. Kami juga tidak bisa cuma berdasarkan sumber dari berita," kata Staf Khusus Presiden Bidang Dalam Negeri Julian Aldrin Pasha saat dihubungi detikcom, Minggu (10/7/2011) malam.

Istana sudah mendengar ada pihak-pihak yang memanfaatkan nama Staf Khusus Presiden. Dari awal pihak Istana juga sudah membantahnya.

"Memang kami sudah mendengar di Riau ada yang mencatut sebagai Staf Ahli Presiden, dan saya langsung membantah. Tidak ada staf ahli, yang ada staf khusus, dan tidak ada nama itu (Irwannur Latubual). Itu jelas-jelas penipuan," tutur Julian.

Kalau pun betul ada pihak-pihak yang merasa tertipu, harusnya menurut Julian mereka segera lapor ke polisi. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada lagi korban selanjutnya yang berjatuhan.

"Kalau betul Pemda dimana pun yang pernah dihubungi, segera melaporkan polisi. Ini kesekian kami dengar. Khusus untuk kasus tersebut, pihak resmi yang merasa menjadi korban pun tidak memberikan identitas, kami susah untuk bisa menindaklanjuti, kecuali sebatas imbauan," ujarnya.

Di Riau, ada kelompok yang mengatasnamakan Badan Sumber Daya Manusia Indonesia Pemerhati Pengembangan Ekonomi Daerah (BSDMI P2ED). BSDMI diduga memakai lambang Garuda, kop surat Istana Kepresidenan dan mencatut nama Presiden SBY, Mensesneg Sudi Silalahi, Menpora Andi Alfian Mallarangeng dan mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri.

Pimpinannya disebut bernama Dr E Irwannur Latubual, SH SE MM, bekerja sebagai staf khusus Presiden SBY. Organisasi ini diduga banyak terlibat merekrut PNS. detik.com